Allah-lah yang benar-benar Megah dan memiliki kebesaran
Dia memiliki kebesaran dalam segala hal dan dalam segala cara
Dia memiliki kebesaran dalam segala hal dan dalam segala cara
(QS. 59) Al-Hasr – Surah PENGUSIRAN
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (23)
Jika dibacakan 14 kali pada waktu tidur, orang tersebut akan diselamatkan dari emisi nokturnal.
Jika ini nama suci dibacakan di depan sebuah penindas atau tiran, dia (etc penindas) akan ditolak di tempat.
Hal ini juga efektif untuk mendapatkan martabat. Jika dibacakan 662 kali dalam malam pertama pernikahan orang istri akan melahirkan seorang putra.
Nama ini juga ditemukan dalam khotbah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berikut :
Nabi, berdiri di mimbar, membacakan ayat:
“Tidak hanya perkiraan mereka membuat Allah, seperti karena Dia. Seluruh bumi harus dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia, dan Swt di atas apa yang mereka persekutukan dengan Dia ” [QS. al-Zumar: 67]
Ia berkata: “Allah memuliakan diri-Nya, dengan mengatakan:
” Dengan memberikan penekanan. Akulah Agung. Saya Raja. Aku adalah Maha Tinggi. ‘”Rasulullah (saw) maka terus mengulang-ulang ini sampai mimbar mulai gemetar dengan itu. Kami berpikir bahwa mimbar itu akan terpecah. [Surah al-Nasa'i Al-Kubra (7696) dan Shahih Ibnu Hibban (7327)]
Nama al-Kabir (Agung) muncul enam kali dalam Al Qur’an. Misalnya, kita menemukan: “Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [QS Al Hajj: 62] dan “Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [QS al-Nisa: 34]
Kebesaran Allah meliputi segala sesuatu. Ia besar dalam Zat-Nya, atribut-Nya, nama-Nya, dan tindakan-Nya. Inilah sebabnya mengapa seorang Muslim menyatakan dalam doa Allahu Akbar! – Allah Maha Besar.
Setelah penghuni gurun datang kepada nabi Muhammad (saw) dan berkata : “Ajarilah aku sesuatu yang saya dapat membaca.“
Nabi memerintahkan dia untuk mengatakan:
“Tidak ada Tuhan selain Allah sendiri, tanpa mitra. Allah benar-benar adalah Greatest dan paling berlimpah pujian-Nya. “[Sahih Muslim (2696)]
Allah adalah pemilik kebesaran dan keagungan:
“Nya adalah semua keagungan di langit dan di bumi.” [QS. al-Jatsiyah: 37]
Allah Maha Agung; kemungkian di atas segala keterbatasan dan kekurangan yang melekat pada makhluk. Dia ditinggikan dalam kemuliaan, kepada siapa setiap tiran sombong di Bumi akhirnya harus tunduk.
Allah saja dimiliki kebesaran tersebut. Nya adalah kemuliaan. Setiap ciptaan yang menganggap untuk bercita-cita untuk itu sombong dan tercela. Nabi Muhammad (saw) mengatakan kepada kita bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Kebesarannya adalah jubah saya dan kebesaran adalah jubahku. Siapa pun yang berusaha untuk menyaingi saya dalam baik aku akan menyerahkan ke neraka” [Sahih Muslim (2620)]
Allah mengajarkan umat-Nya untuk menjadi rendah hati dan melarang mereka dari perilaku mendominasi, tirani dan agresif. Hanya Allah yang memiliki hak ilahi untuk menguasai ciptaan-Nya. Nya saja yang semua keagungan dan kebesaran.
Dia sendiri memiliki kekuatan mahakuasa dan tak tertahankan. Tempat manusia adalah salah satu pengajuan rendah hati.
Kekuatan terbesar yang manusia dapat mencapai adalah menempatkan ketergantungan mereka kepada Allah dan mencari dukungan-Nya. Level tertinggi dari kebesaran mereka dapat mencapai adalah untuk menunjukkan kerendahan hati untuk Tuhan mereka dan menunda untuk menghormati-Nya.
Pelanggaran bahwa orang memperlakukan terhadap sesama manusia, kuat menggerogoti seminggu dan memaksa mereka dengan kekuasaan mereka terjadi di tangan tiran yang hatinya kehilangan iman kepada Allah. Demikian juga, mereka yang tertindas di bumi, ketika mereka kehilangan iman kepada Allah, rela tunduk kepada penindasan dan ketidakadilan tuan mereka.
Artefak yang ditinggalkan oleh peradaban dari Firaun, Caesars, dan lain-lain seperti mereka membuktikan fakta ini. Inilah sebabnya mengapa Musa berkata:
“Aku berlindung dengan-Nya yang adalah Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang arogan yang menyangkal hari perhitungan” [QS Ghāfir: 27]
“Aku berlindung dengan-Nya yang adalah Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang arogan yang menyangkal hari perhitungan” [QS Ghāfir: 27]
Kita harus mempertimbangkan kata-kata Nabi Muhammad:
“Tidak seorang pun masuk surga yang hatinya mengandung berat sekecil atom dari kesombongan“
“Tidak seorang pun masuk surga yang hatinya mengandung berat sekecil atom dari kesombongan“
Ini adalah panggilan paksaan yang jelas untuk menjadi rendah hati dan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, meskipun mereka mungkin memiliki pengetahuan kurang, kekayaan, ketenaran, atau prestise.
Kerendahan hati adalah lawan dari kesombongan. Nabi Muhammad sangat bersedia menyingsingkan lengan bajunya, memakai sepatu, dan melakukan pekerjaan biasa. Dia melakukan tugas sendiri dilakukan ketentuan sendiri.
Dia memperlakukan semua orang dengan hormat. Ini adalah pelajaran dalam kerendahan hati untuk semua orang yang mengaku mengikuti teladannya.
0komentar :
Posting Komentar