السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Kajian Sunnah Ketika Berbuka Puasa


    Kajian Sunnah Ketika Berbuka Puasa
    Sunnah-sunnah ketika berbuka puasa."Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanhu Wa Ta'ala yang telah menyampaikan kita di bulan ramadhan yang penuh rahmat dan keberkahan ini. Mudah-mudahan kita senantiasa beramal dengan penuh keikhlasan hati dan dengan meng-ittiba’ petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam didalamnya,insyaa Allah…

    Berkaitan dengan aktifitas ramadhan yang sedang kita jalankan saat ini, berikut beberapa sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika berbuka puasa:

    1. Ta’jil
    Yaitu menyegerakan berbuka puasa sebelum menunaikan sholat maghrib.

    Dari Sahl bin Sa’ad ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيٍرٍ مَا عَجَلُّوْا الفِطْرَ

    artinya, “Senantiasa manusia (umat Islam) dalam keadaan baik selama ia menta’jilkan (menyegerakan) berbuka.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

    Dan dari Anas ra ia berkata,

    يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُتْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ.

    artinya, “Rasulullah berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma basah yang baru masak) sebelum sholat maghrib, bila tidak ada (beliau) berbuka dengan beberapa butir tamar (kurma kering), kalau tidak ada (beliau) minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud)

    Begitu juga dengan hadits Qudsi dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: أَحَبَّ عِبَادِى إِلَىَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرَا.

    artinya, “Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling sepat berbuka.”(HR. At-Tirmidzi)

    2. Berbuka puasa dengan kurma.Dari Anas ra ia berkata,

    يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُتْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ.

    artinya, “Rasulullah berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma basah yang baru masak) sebelum sholat maghrib, bila tidak ada (beliau) berbuka dengan beberapa butir tamar (kurma kering), kalau tidak ada (beliau) minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud)

    Dari Sulaiman bin ‘Amir ad-Dhobbiy ra, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    إِذَا إِفْطرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ لَمْ يَجِدْ

    artinya, “Apabila salah seorang dari kamu berbuka, maka berbukalah dengan kurma. Jika tidak menemukan, berbukalah dengan air, karena sesungguhnya air itu pembersih.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah)

    3. Berdo’a ketika berbuka dengan do’a yang shahih.

    Dari Abdullah bin ‘Amr al ‘Ash berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    ”Sesungguhnya bagi orang berpuasa, pada waktu berbuka tersedia do’a yang makbul, diantaranya dengan membaca:

    اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْتَغْفِرْلِيْ.

    artinya, “Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu.”(HR. Ibnu Majah)

    Kemudian diriwayatkan dari Ibnu Umar ra ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bila telah berbuka puasa, beliau membaca:

    ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَ ثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْشَاءَ اللهُ.

    artinya, “Telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat, dan pahala telah tetap, insyaa Allah.“ (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

    Dan apabila seseorang yang berpuasa mendapatkan makanan berbuka dari orang lain, maka disunnahkan kepadanya untuk berdo’a:

    أَفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُوْنَ وَ أَكَلَ طَعَامَكُمْ الْأَبْرَارُ وَ صَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلاَئِكَةُ.

    artinya, “Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang berpuasa, makananmu telah dikonsumsi oleh orang-orang yang bertaqwa, dan malaikat telah memanjaatkan do’a untukmu.” (HR. Abu Dawud)

    4. Tidak berlebihan ketika berbuka.

    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada umatnya untuk tidak memenuhi hawa-nafsunya terhadap makanan yang dikonsumsinya. Beditupun saat menghadapi waktu berbuka puasa karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    مَا مَلأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسَبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ فَاعِلاً فَثُلُثُ لِطَعَامِهِ وَثُلُثُ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

    artinya, “Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya, karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i dan At-Tirmidzi)

    Demikian beberapa sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkenaan dengan amalan ketika waktu berbuka puasa tiba. Mudah-mudahan bermanfaat wa barakallahu fikum.

    (abujibriel.com/arrahmah.com)
    Dikutip dan Update Judul oleh situs Dakwah Syariah

    0komentar :

    Posting Komentar

    top