Berita Koran Rakyat Sultra: Peserta Padati Muktamar Khilafah ." JARUM jam baru menunjukkan pukul 07.00 Wita. Waktu yang begitu pagi untuk masyarakat Kendari. Namun tidak untuk kali ini, Minggu (5/5). Pagi masih dibalut embun dan cerahnya awan, tetapi riak-riak lautan manusia pun sudah tampak memasuki Stadion Lakidende sebagai tempat pelaksanaan acara Muktamar Khilafah 2013 yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Kalimat itu terdengar hingga menutup badan jalan di luar stadion.
Semangat tiada tara , sejumlah golongan hadir dalam acara itu. Ada yang datang menggunakan mobil, sepesda motor, bahkan tidak setikit hanya menggunakan kedua tungkai kaki. Mereka hadir dari berbagai kalangan, tua muda, miskin dan kaya hadir. Tercatat, setidaknya 25.000 peserta yang hadir dalam acara akbar itu.
Tak jarang, polisi lalu lintas kewalahan mengatur padatnya lalu lintas yang memadati badan jalan. Pemandangan pun menjelma seketika lautan manusia yang tampak dibakar api semangat.
Berselang beberapa jam, matahari pun tampak meninggi, seiring tingginya suhu yang menyengat peserta yang hadir. Namun, teriknya matahari dan panasnya suasana tidak semerta-merta mengapuskan semangat para pejuang Islam. Sebaliknya, panas pun menyertai semangat mereka yang semakin membara meneriakan kalimat Takbir. Demikian kalimat tegas yang menggaung hingga sudut-sudut stadion. Menggelegar, menyayat indera bagi yang mendengarnya.
Di hari yang sama, kondisi seperti ini juga terjadi di 2 Kota lainnya di Indonesia. Semarang dan Yogyakarta, Juga menyelenggarakan acara yang sama hari itu, Minggu (5/5). Rencanannya, kegiatan ini juga akan digelar secara kontinyu di sejumlah daerah.
Muktamar Khilafah kali ini mengusung tema “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”. Dalam acara tersebut, sejumlah rangkaian acara turut mewarnai, mulai dari orasi dan pidato politik hingga teatrikal yang dilakukan untuk menggambarkan kondisi umat saat ini. Tak lain dan tak bukan, hal ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam tentang kewajiban mereka untuk membumikan sistem Khilafah.
Salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut, Fitriaman, SE., M.SA, menjelaskan penyelenggaraan Muktamar Khilafah bertujuan untuk membentuk opini umum tentang syariah dan khilafah di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan Dunia, serta mengajak kaum muslimin untuk mengambil bagian dalam menyongsong perubahan besar dunia menuju khilafah.
Fitriaman menambahkan , saat ini dunia telah terundung pilu di bawah payung sistem kapitalisme, termasuk Indonesia dengan sistem Demokrasinya. Karena itu, kata dia, Khilafah hadir untuk meluruskan dan memayungi masyarakat menuju kesejahteraan umat.
Lebih lanjut Fitriaman memaparkan, demokrasi telah gagal mengatur dunia. Demokrasi saat ini hanya melahirkan pemimpin yang tidak merakyat, bahkan tidak sedikit yang menipu rakyatnnya sendiri. Menurutnya, demokrasi telah berulang kali mengalami kegagalan untuk membawa umat ke dunia yang lebih sejahtera, baik pada bidang pendidikan, ekonomi, maupun hukum.
“Kami yakin Indonesia akan maju dengan sistem Khilafah” tutur tokoh HTI pejuang Islam di Sultra ini.[] (p7/b/mah) —Berita Koran Rakyat Sultra
[www.bringislam.web.id]."Dikutip dan Update Judul oleh situs Dakwah Syariah
0komentar :
Posting Komentar