السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Menjadikan Islam Sebagai Jalan Hidup


    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

    “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”

    (Al Baqarah ayat 208)

    Islam adalah ajaran yang bersifat kompherensiaf tidak parsial, maksudnya tidak hanya mencakup masalah keagaamaan atau religi. Tapi semua aspek mulai dari WC sampai masalah2 besar, mulai dari dalam kandungan sampai kita di alam akhirat. Betapa Islam adalah agama yang sempurna dan dirahmati. Bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kita yang telah diberikan hidayahNya.

    Islam memang datang dengan keterasingan (ghuroba), dan akan berakhir dengan keterasingan pula, maka berbahagialah orang-orang asing itu.

    Seandainya kita mau merenungi, adalah sebuah kebahagiaan bagi orang-orang yang ghuroba, dan memang kita harus siap menjadi ghuroba. Ketika seseorang mendalami Islam atau berkata-kata kebaikan, tak ayal orang menyebut kita sebagai orang yang sok fanatik, atau apalah. Ya memang begitulah perjuangannya dalam dakwah. Karena itu dibutuhkan pendekatan dari hati ke hati, bermain cantik, dan mampu mengambil simpati. Orang-orang ghuroba ibarat sebuah batu intan, permata, diantara jutaan batu kerikil.

    MEMAHAMI MAKNA ISLAM

    أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

    “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan” (QS. 3: 83)

    Islam menurut Bahasa dibagi menjadi 6 bagian :

    Menundukkan Wajah (Aslamul wajhi)

    Tercantum dalam QS Annisa : 125

    وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلا

    Maknanya kita harus senantiasa menundukkan wajah kita kepada Allah, mengakui bahwa memang hanya Allah saja yang patut kita tunduk, kita taati. Ketika kita berbicara syahadatain atau persaksian kita ketika dalam kandungan itu mengandung tiga pengertian (yaitu : saya berjanji, saya bersaksi, saya tunduk. Tunduk, malu, dan patuh, kepada Allah, begitulah Islam.

    Berserah diri (Al Istislam)

    Dalam Al-Qur’an Surat Al BAqaroh Ayat 131

    إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

    Makna Dari Berserah Diri ini adalah sebuah sikap tawakal, kepasrahan. Tawakal adalah bersikap ikhlas, pasrah, yang disertai dengan ikhtiar, tidak menolak menerima takdir. Menerima qada dan qadar adalah salah satu ciri orang-orang yang beriman.

    Suci Bersih (As Saliim)

    Terdapat Dalam Al-qur’an Surat As-Syu’ara : 89

    إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

    Makna dari Suci Bersih ini bahwa Islam mengajarkan kebersihan.

    Selamat dan Sejahtera (10 :10),

    Islam adalah penuntun yang membawa para pengikutnya agar selamat dunia akhirat, membawa kesejahteraan dunia dan akhirat pula, Islam memberikan tuntunan yang jelas dalam menjalani hidup ini yaitu dengan pedoman yang bersumber dari Al Qur`an dan hadist.

    Perdamaian (As Silmu) 47 : 35, 8 : 61, ya Islam mencintai perdamaian, Islam mengajarkan bagaimana semestinya kita menjalin hubungan bermasyarakat antara yang Islam dengan non muslim, tidak sepatutnya kita memusuhi non muslim, justru kita harus memberikan suatu sikap atau contoh terbaik dihadapan mereka. Ini berarti selain kita memenuhi hak-hak Allah, kita juga harus memenuhi hak-hak manusia.

    Bertahap As Sullam. Semua wahyu yang Allah turunkan memang bertahap, kalau tidak salah 22 tahun, 2 bulan, 22 hari (mohon dikoreksi saya lupa). Bertahap sesuai dengan kejadian atau peristiwa tertentu semuanay sebagai jawaban dari Allah.

    KARAKTERISTIK ISLAM

    · Rabbaniyah, artinya semua orientasi atau aktivitas karena Allah.

    · Syumulliyah, individu, hingga negara, dan berbagai aspek kehidupan.

    · Insaniyya, sesuai dengan hajat manusia.

    · Tsabat dan tathawwur, permanen dan tumbuh.

    · Tawadzun, keseimbangan

    · Waqi`iyyah, sesuai dengan relaitas kehidupan.

    · Ijabiyyah, sikap positif dalam menjalankan Islam.

    Nabi saw, bersabda : “Islam dibangun atas lima perkara, mengesakan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa ramadhan dan menunaikan haji . HR. Bukhari Muslim.”

    ISLAM SEBAGAI MINHAJUL HAYAT (PEDOMAN HIDUP)

    “wahai manusia sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. ” (Kalau enggak salah surat Al Hujarat : 13) afwan saya agak lupa.

    Minhajul Hayat mencakup berbagai aspek :

    Keyakinan (Al I`TIHAD), keyakinan seseorang akan keberadaan Allah, Malaikat, Kita, Rasul, hari Kimat dan Takdir (Qada dan qadar).

    Al Akhlaq (moral-akhlak) , Akhlaq adalah perilaku seseorang hamba yang sesuai dengan keinginan sang pencipta. “Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” (Hadist)

    Al Tarbiyyah (pendidikan) , Islam sangat peduli dengan pendidikan. “Allah meninggikna derajat kepada orang0orang yang ebriman dan berilmu.” (Q.S Al mujadalah, 11).

    Al Ijtimaa`I (Sosial), Islam sebagai agama yang sempurna mengatur hubungan antara sesama manusia. “”wahai manusia sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. ” (Kalau enggak salah surat Al Hujarat : 13) afwan saya agak lupa.

    Al Asiyaasi (Politik), Islam berbicara serta mengatur tentang hubungan antara kekuasaaan dan negara, kepemimpinan dan rakyat.

    Rasulullah, berhasil di jazirah Arab, Eropa, dan beberapa negara lainnya, itu menunjukkab bahwa beliau adalah seorang pemimpin kalau diibaratkan zaman sekarang seperti presiden. Jadi adalah sangat bohong bila agama dan negara harus dipisahkan (sekuler), justru Islam sudah menuntun dalam segala aspek termasuk dalam berpolitik, bagaimana Rasul menjadi seorang pemimpin, panglima perang, dsb. (Al Imran : 26-27, “ya Allah….)

    Al Iqtishaadi (ekonomi), Islam juga mengatur hubungan yang berkaitan dengan aktivitas perekonomian dan dunia usaha. “barang siapa yang meminjamkan sesuatu hendaklah ia melakukannya dengan takaran, timbangan, dan jangka waktu yang pasti.” (HR. Bukhari Muslim)

    Al Askaari ( kemiliteran) , Dalam rangka menegakkan kebenaran, melindungi yang lemah, dan melindungi negara dari ancaman musuh-musuh, Islam berbicara dan mengatur tentang kemiliteran. Perintah berjihad, berperang, bertempur, merupakan bagian dari firman Allah untuk menjaga agar nilai Islam tegak dan kukuh di tengah masyarakat. (Al Anfaal : 60)

    Al Jinaa`i (Hukum/Peradilan) , Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi hukum dan peradilan. Apakh hukum jahiliyah yang mereka kehendaki dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin. (Al Maidah : 50).

    Begitulah ruang lingkup secara garis besar pengenalan tentang Islam. Ketika seseorang bertanya tentang keyakinan kita, Islam. Apa itu Islam? Sudah sepatutnya kita memberikan jawaban yang pas, bahwa Islam adalah agama yang mengatur berbagai aspek kehidupan tidak parsial.


    Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
    Email : adikalbar@gmail.com / assyarkhan@yahoo.com
    Facebook / Twitter : adikalbar@gmail.com
    Yahoo Massanger : assyarkhan , adikalbar
    GoogleTalk : adikalbar
    Mobile : 0858-606-16183
    Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah


    Rating: 5

    1 komentar :

    1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

      BalasHapus

    top