Ekonomi syariah syariah di Indonesia kini menduduki peringkat keempat di dunia dan diprediksikan 10 tahun yang akan datang dapat meraih posisi pertama. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi semua kalangan yang terkait untuk mewujudkan prediksi tersebut.
Sekretaris Jendral Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), M Syakir Sula mengatakan untuk meraih posisi pertama diperlukan akselerasi. Oleh karena itu MES telah membuat peta jalan (roadmap) ekonomi syariah untuk mendukung target nasional menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
"Roadmap yang kita buat terbagi tiga tahap. 2010-2014 membangun landasan ekonomi syariah, 2014-2016 memperkokoh ekononomi syariah,2016-2019 transformasi sistem ekonomi syariah," ujarnya pada wartawan dalam konferensi pers Munas ke-2 MES di Jakarta, Kamis (15/12).
MES juga mendorong pemerintah untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan. MES mendesak pemerintah untuk segera membahas Undang-Undang Keuangan Mikro. Seperti diketahui Indonesia telah dilirik sebagai pusat microfinance.
"Selain UU microfinance ada yang penting. Yaitu UU buat lembaga keuangan syarian non bank seperti asuransi, leasing dan lain-lain. Selama ini hanya diatur dalam pasal. Kita butuh undang-undang," tegas Syakir.
Sedangkan untuk ranah perbankan syariah Ketua MES, Veithzal Rivai mengatakan diperlukannya segera Peratuaran Bank Indonesia (PBI) tentang dual sistem banking, dimana nantinya semua bank konvensional wajib menjual produk syariah.
"Selain PBI itu, MES menginginkan adanya Deputi Gubernur Perbankan Syariah. Jadi yang mengurusi perbankan syariah bukan hanya setingkat Direktur Direktorat saja," tandasnya.
[pkesinteraktif/Ul]
Dikutip dan Ringkas Judul oleh Dakwah Syariah
[pkesinteraktif/Ul]
Dikutip dan Ringkas Judul oleh Dakwah Syariah
0komentar :
Posting Komentar