السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Sudah Tentu Kita Merindukan Ramadhan

    Seyogyanya seorang muslim dalam penantiannya mengatakan kepada dirinya

    “Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi” (QS. An Najm: 8).

    Ya semakin dekat dengan hari permulaan, bahkan sudah tercium aroma harum diwaktu penantian, hari-hari termulia. Ya SYAHRU RAMADHAN AL MUBARAK, yang Allah jadikan didalamnya limpahan kebaikan, Allah telah memberi keutamaan umat yang dirahmati ini dengan bulan mulia yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya. Tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga hanya akan memberikan kemuliaan itu kepada hamba-hambanya dari umat ini yang dikehendaki saja, sesungguhnya Dia adalah Zat yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana. Kita semua berharap kepadaNya agar tidak terhalang mendapatkan segala keutamaan di bulan ramadhan ini.

    Seorang mukmin pastilah mengetahui bahwa hari-hari Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu bertingkat-tingkat kemuliaannya, sebagaimana pula waktu-waktuNya juga berbeda, sesungguhnya Allah Subhanahuwata’ala telah memilih hari dan waktu-waktu termulianya pada bulan ramadhan. Oleh karena itu jiwa-jiwa mulia merindukan Ramadhan, dan meminta kepada Rabbnya agar dipertemukan dengannya. Tetapi di sisi lain ada sekelompok orang yang hatinya dipenuhi cinta dunia dan kelalaian pada musim-musim yang diberkahi, oleh karena itu kami mengajak kepada jiwa-jiwa yang lalai untuk mempersiapkan diri dan sama-sama merindukannya.

    Ketahuilah wahai jiwa yang lalai… anda pasti merindukan ramadhan, karena:

    1. Dibulan Ramadhan pintu surga dibuka luas-luas

    Maka akan diterima amal dan berbahagia orang yang bekerja keras, orang-orang yang ikhlas beribadah kepadaNya, engkau akan merindukan ramadhan karena engkau akan berkumpul dengan orang-orang yang mengumpulkan kebaikan ini, mereka memenuhi masjid-masjid, mereka tidak mau lepas dari Al Qur’an, akan disatukan hatimu dengan hati-hati mereka dalam ketaatan, serta jiwamu bisa dikumpulkan bersama jiwa-jiwa mereka yang ikhlas.

    2. Dibulan Ramadhan ditutup pintu-pintu neraka

    Ini adalah kesempatan dijauhkannya engkau dari perbuatan dosa dan maksiat, diperingatkan dari neraka, akan dijaga pandanganmu dari pemandanga yang haram, dijaga pendengaranmu dari suara-suara yang haram dan jika ada yang mengajakmu kepada maksiat maka katakanlah: “Aku takut kepada allah.”

    3. Dibulan Ramadhan setan dibelenggu

    Maka mereka tidak mengganggu seperti saat diluar ramadhan, akan ditahan keburukan yang dibawa oleh mereka, karena berbagai ketaatan yang dilakukan hamba-hambaNya serta sedikitnya dari orang-orang mukmin yang terjerembab dalam maksiat, akan tetapi memang ada saja setan yang masih berlindung dihati sebagian orang, ini dikarenakan mereka tidak berusaha melepaskan diri dari setan, karena dia selalu meninggalkan shalat berjamaah, membiarkan dirinya bergelimang dalam maksiat, tidak menjaga pandangan, tidak menjaga pendengaran, hatinya selalu terikat dengan kenikmatan semu, kapan engkau akan kembali wahai jiwa yang lalai?

    Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam: “Jika datang bulan ramadhan maka dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu syaithan” (Muttafaqun’alaih).

    4. Dibulan Ramadhan dosa-dosa diampuni

    Kami menginginkan anda merenungi karunia Allah untuk hamba-hambaNya, kasih sayangNya kepada hamba-hambaNya, lihatlah bagaimana Allah menyiapkan kepada mereka dimusim keberkahan ini, dengan mengampuni dosa-dosa mereka, menghapus kesalahan-kesalahan mereka, adakah yang lebih mulia daripadaNya?

    Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam: “Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at, ramadhan ke ramadhan penghapus dosa diantaranya selama menjauhi dosa-dosa besar “ (HR. Muslim 1/144).

    Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam: “Barangsiapa berpuasa karena iman dan berharap pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun’alaih).

    Sudahkah engkau melihat keutamaan ini? Apakah engkau tidak memikirkan karunia ini? Dosa-dosamu yang telah lalu… Kesalahah-kesalahanmu yang telah menahun… Allah mengampuni semuanya disebabkan keutamaan amal di bulan ini. Sungguh tidak terbayang apabila engkau tidak merindukan ramadhan ini. Tidakkah engkau berharap ampunan ini? Tidakkah engkau berharap keselamatan dengan karunia ini? Jika Allah telah mengenalkan kerinduan dihatimu, kenapa engkau tidak merindukan ramadhan!!!

    5. Dibulan Ramadhan ada amalan yang paling murni/ikhlas

    Tidaklah orang yang berpuasa mereka menunggu sesuatu kecuali hanya pahala dariNya, pahala yang tidak terukur dan tidak ada padanannya, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Setiap amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya itu untuk-Ku dan Aku yang akan mengganjarnya” (Muttafaqun’alaih), sampai-sampai Malaikatpun tidak mengetahui kadar pahala orang yang berpuasa.

    Wahai penyambut ramadhan, engkau bersungguh-sungguhlah dalam menahan lapar dan dahaga, menahan hawa nafsumu, sesungguhnya Allah telah menyiapkan bagimu, karunia yang tak terbayang sebelumnya, jika engkau merasa gembira saat berbuka dan menyelesaikan puasa sehari sesungguhnya engkau akan merasakan kebahagiaan yang hakiki nanti di depan jannah an na’im.

    Allah Subhanahuwata’ala berfirman: “Setiap amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya itu untuk-Ku dan Aku yang akan mengganjarnya. Puasa itu adalah perisai. Jika datang hari puasa seseorang di antara kalian maka janganlah ia berkata kotor dan jangan memaki; jika ada orang mencacinya atau memancingnya berkelahi, hendaknya ia berkata, ‘Aku sedang berpuasa.’” Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi daripada wangi misik. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; jika ia berbuka, ia berbahagia; dan jika bertemu Rabbnya, ia berbahagia karena puasanya” (Muttafaqun’alaih).

    6. Dibulan Ramadhan pahala umrahmu seperti pahala berhaji bersama Rasulullah Shalallhu’alaihi wassalam
    Apabila engkau menunaikan umrah dibulan ramadhan dengan ikhlas dan mengikuti tuntunan yang datang dari Rasulullah maka engkau mendapatkan pahala berhaji bersama Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam, beliau bersabda :“Umrah dibulan ramadhan seperti berhaji bersamaku” (Shahih al Jami’ no 4098)

    7. Do’amu saat berpuasa mustajab

    Rasulullah Shalallhu’alaihi wassalam bersabda:” Tiga do’a mustajab: do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang didholimi, dan do’a musafir” (Shahih al Jami’ no 3030).

    8. Dibulan Ramadhan ada malam-malam yang istimewa

    Hal ini dapat kita lihat dari kesungguhan Rasulullah Shalallhu’alaihi wassalam, kesungguhan beliau tidak sama dengan waktu-waktu yang lain, Aisyah Radhiallahu’anha berkata:” Rasulullah Shalallhu’alaihi wassalam sangat bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir dibulan ramadhan tidak seperti diwaktu-waktu lain.” (Shahih al Jami’ no 4910).

    9. Dibulan Ramadhan ada lailatul qodr

    Disinilah Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam sangat mengagungkan waktu ini, sangat berharap mendapatkan kemuliaan didalamnya, karena malam ini adalah malam yang mana amal seseorang sepadan dengan amal yang dikerjakan selama 83 tahun bahkan lebih. Rasulullah Shalallhu’alaihi wassalam bersabda:” Barangsiapa menghidupkan malam lailatul qodr karena iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(Muttafaqun’alaih). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:” Lailatul qodr lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qodr: 3)

    Sungguh bulan ramadhan adalah bulan yang dirindukan oleh setiap insan, maka kita semua senantiasa meminta kepada Rabb yang maha pemurah agar mempertemukan kita dengan bulan mulia, dan termasuk dari golongan orang-orang yang beruntung, karena ada saja sebagian yang Allah pertemukan tetapi mereka tetap saja termasuk orang-orang yang merugi wal ‘iyadzu billah, itu dikarenakan mereka mendholimi diri mereka dengan melarutkan diri dalam maksiat dan dosa, sebagaimana disabdakan :”Sungguh merugi seorang dipertemukan dengan bulan ramadhan kemudian meninggalkannya sebelum diampuni dosanya.” (HR. Tirmidzi 2/271).

    Wallahu'alam Bishawabb. Semoga bermanfaat.

    Disarikan dari tulisan: “Apakah kamu merindukan ramadhan” oleh Adil bin Abdil Aziz

    0komentar :

    Posting Komentar

    top