Sekilas tentang Ilmu Shorof
Ilmu shorof adalah ilmu yang mempelajari kaidah pembentukan dan perubahan kata.
Yang membedakannya dengan ilmu nahwu:
Ilmu nahwu mempelajari kata setelah kata tersebut masuk ke dalam kalimat, adapun shorof mempelajari kata sebelum kata tersebut masuk ke dalam kalimat.
Ilmu Nahwu mempelajari hukum akhir kata, adapun ilmu shorof mempelajari pembentukan dan perubahan kata, dan umumnya di awal dan tengah kata.
Pembagian Isim (kata benda)
Isim ditinjau dari jenisnya :
Isim Mudzakkar (مُـذَكَّـرٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan pada laki-laki atau yang dilaki-laki-kan.
Misal:
Bapak (أََبٌ); seorang lelaki (رَجُـلٌ); murid laki-laki (تِـلْمِـيْـذٌ)
Pena (قَـلَـمٌ); buku (كِـتـاَبٌ).
Isim Muannats (مُؤَنَّثٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan pada perempuan atau yang diperempuan-kan.
Misal:
Ibu (أُمٌّ) ; seorang wanita (اِمْـرَأَةٌ) ; murid wanita (تِلْمِـيْـذَةٌ); tangan (يَـدٌ) ; papan tulis (سَـبُوْرَةٌ) ; bumi (الأرْضُ)
Catatan:
Di antara tanda (ciri) bagi isim muannats :
Nama perempuan atau yang menunjukkan perempuan.
Misal :
Fatimah (فاتمة), ibu (أُمُّ)
Adanya ta’ marbutoh (ة)
Misal:
Kebun (حَدِ يـْقَـةٌ) ; mobil (سَـيَّـارَةٌ) ; guru perempuan (مُدَرِّسَـةٌ)
Ada juga beberapa isim muannats yang tidak memiliki tanda-tanda di atas.
Misal :
Tangan (يَـدٌ) ; telinga (أُذُنٌ) ; api (نَـارٌ) ; langit (السَـمَـاءُ); bumi (الأرْضُ) ; matahari (الشَـمْسُ) ; jiwa (نَفْـسٌ) ;dll.
Isim ditinjau dari jumlahnya:
Isim Mufrod (مُـفْـرَدٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah tunggal (satu), baik mudzakkar ataupun muannats.
Misal:
Seorang muslim (مُسْـلِـمٌ) ; seorang muslimah (مُسْـلِـمَـةٌ).
Isim Mutsanna (مُـثَـنَّـى)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah dua.
Misal:
Dua orang muslim (مُـسْـلِـمَانِ - مُسْــلِـمَـيْنِ) (muslimaani atau muslimaini);
Dua orang muslimah (مُسْـلِـمَــتَـانِ - مُـسْلِـمَـتَـيْـنِ) (muslimataani atau muslimataini).
Cara membuat isim mutsanna:
“harokat akhir dari isim mufrod diganti fathah, kemudian akhir kata tersebut ditambahkan alif dan nun atau ya dan nun, dengan nun-nya dikashroh”
Isim Jama' (جَمْعٌ)
Yaitu Isim yang menunjukkan jumlah banyak (lebih dari dua):
Jama' Mudzakkar Salim (جَـمْـعُ الـمُـذَكَّـر السَـالِـمُ)
Misal:
Para muslim (مُـسْلِـمُـوْنَ - مُـسْلِـمِـيْـنَ) (muslimuuna atau muslimiina)
Cara membuat isim jama' mudzakkar salim:
“akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh harokat dhommah atau dengan ya’ dan nun yang didahului oleh harokat kasroh, dengan nun berharokat fathah”
Jama' Muannats Salim (جَـمْـعُ الـمُـؤَنَّـثِ السَـالِـمُ)
Misal:
Para muslimah (مُـسْلِـمَـاتٌ - مُـسْـلِـمَـاتٍ) (muslimaatun atau muslimaatin)
Cara membuat jama' muannats salim:
“ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir dijadikan fathah, lalu ditambahi dengan alif dan ta’”
Jama' Taksir (جَـمْـعُ التَـكْسِـيْـرِ)
Misal :
para lelaki (رِجَـالٌ), isim mufrodnya (رَجُـلٌ)
para ulama (عُـلَـمَـاءُ), isim mufrodnya (عَالِـمٌ)
buku-buku (كُـتُـبٌ), isim mufrodnya (كِتَـابٌ)
gunung-gunung (جِـبَـالٌ), isim mufrodnya (جَـبَلٌ)
Jama' taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jama' mudzakkar salim dan jama' muannats salim yang hanya memiliki satu pola. Untuk mengetahui jama' taksir suatu isim, maka sering-seringlah “melihat kamus”.
Asmaaul khomsah (الأسْمَـاءُ الخَـمْـسَـةُ) / Isim-isim yang lima.
Yaitu lima macam isim yang bentuk dan perubahannya sama, yaitu:
أبُـوكَ - أبـَاكَ - أبـيـْكَ --> Bapakmu
أخُـوكَ - أخـاكَ - أخِيـكَ --> Saudaramu
حَـمُـوكَ - حـَمَـاكَ - حَـمـِيكَ --> Iparmu
فـُوكَ - فـَاكَ - فِـيــكَ --> Mulutmu
ذُو مـَال - ذَا مَـالٍ - ذِي مـَالٍ --> Yang memiliki harta.
Isim Maqshur (المَـقْصُور)
Yaitu isim yang berakhiran alim laazimah (ى), yang sebelumnya berharokat fathah.
Misal:
Pemuda (الفَـتَى), Petunjuk (الهُـدَى), Musa (مُـوسَى)
Isim Manqush (المَنـْقُوص)
Yaitu isim yang berakhiran ya' laazimah (ي), yang sebelumya berharokat kasroh.
Misal:
Pemberi petunjuk (الهَـادِي), Hakim (القَـاضي), Pezina (الـزَانـِي)
Isim Ghair Munsharif (غَيْر مُنْصَرِف)
Yaitu isim yang tidak bisa ditanwin di akhir katanya,
Misal:
Aisyah (عائِشَةُ), tidak bisa dibaca tanwin : (عائِشَةٌ)
Ibrohim (إبراهيمُ), tidak bisa dibaca tanwin : (إبراهيمٌ)
Masjid-masjid (مَسَاجِدُ), tidak bisa dibaca tanwin : (مَسَاجِدٌ)
Ilmu shorof adalah ilmu yang mempelajari kaidah pembentukan dan perubahan kata.
Yang membedakannya dengan ilmu nahwu:
Ilmu nahwu mempelajari kata setelah kata tersebut masuk ke dalam kalimat, adapun shorof mempelajari kata sebelum kata tersebut masuk ke dalam kalimat.
Ilmu Nahwu mempelajari hukum akhir kata, adapun ilmu shorof mempelajari pembentukan dan perubahan kata, dan umumnya di awal dan tengah kata.
Pembagian Isim (kata benda)
Isim ditinjau dari jenisnya :
Isim Mudzakkar (مُـذَكَّـرٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan pada laki-laki atau yang dilaki-laki-kan.
Misal:
Bapak (أََبٌ); seorang lelaki (رَجُـلٌ); murid laki-laki (تِـلْمِـيْـذٌ)
Pena (قَـلَـمٌ); buku (كِـتـاَبٌ).
Isim Muannats (مُؤَنَّثٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan pada perempuan atau yang diperempuan-kan.
Misal:
Ibu (أُمٌّ) ; seorang wanita (اِمْـرَأَةٌ) ; murid wanita (تِلْمِـيْـذَةٌ); tangan (يَـدٌ) ; papan tulis (سَـبُوْرَةٌ) ; bumi (الأرْضُ)
Catatan:
Di antara tanda (ciri) bagi isim muannats :
Nama perempuan atau yang menunjukkan perempuan.
Misal :
Fatimah (فاتمة), ibu (أُمُّ)
Adanya ta’ marbutoh (ة)
Misal:
Kebun (حَدِ يـْقَـةٌ) ; mobil (سَـيَّـارَةٌ) ; guru perempuan (مُدَرِّسَـةٌ)
Ada juga beberapa isim muannats yang tidak memiliki tanda-tanda di atas.
Misal :
Tangan (يَـدٌ) ; telinga (أُذُنٌ) ; api (نَـارٌ) ; langit (السَـمَـاءُ); bumi (الأرْضُ) ; matahari (الشَـمْسُ) ; jiwa (نَفْـسٌ) ;dll.
Isim ditinjau dari jumlahnya:
Isim Mufrod (مُـفْـرَدٌ)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah tunggal (satu), baik mudzakkar ataupun muannats.
Misal:
Seorang muslim (مُسْـلِـمٌ) ; seorang muslimah (مُسْـلِـمَـةٌ).
Isim Mutsanna (مُـثَـنَّـى)
Yaitu isim yang menunjukkan jumlah dua.
Misal:
Dua orang muslim (مُـسْـلِـمَانِ - مُسْــلِـمَـيْنِ) (muslimaani atau muslimaini);
Dua orang muslimah (مُسْـلِـمَــتَـانِ - مُـسْلِـمَـتَـيْـنِ) (muslimataani atau muslimataini).
Cara membuat isim mutsanna:
“harokat akhir dari isim mufrod diganti fathah, kemudian akhir kata tersebut ditambahkan alif dan nun atau ya dan nun, dengan nun-nya dikashroh”
Isim Jama' (جَمْعٌ)
Yaitu Isim yang menunjukkan jumlah banyak (lebih dari dua):
Jama' Mudzakkar Salim (جَـمْـعُ الـمُـذَكَّـر السَـالِـمُ)
Misal:
Para muslim (مُـسْلِـمُـوْنَ - مُـسْلِـمِـيْـنَ) (muslimuuna atau muslimiina)
Cara membuat isim jama' mudzakkar salim:
“akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh harokat dhommah atau dengan ya’ dan nun yang didahului oleh harokat kasroh, dengan nun berharokat fathah”
Jama' Muannats Salim (جَـمْـعُ الـمُـؤَنَّـثِ السَـالِـمُ)
Misal:
Para muslimah (مُـسْلِـمَـاتٌ - مُـسْـلِـمَـاتٍ) (muslimaatun atau muslimaatin)
Cara membuat jama' muannats salim:
“ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir dijadikan fathah, lalu ditambahi dengan alif dan ta’”
Jama' Taksir (جَـمْـعُ التَـكْسِـيْـرِ)
Misal :
para lelaki (رِجَـالٌ), isim mufrodnya (رَجُـلٌ)
para ulama (عُـلَـمَـاءُ), isim mufrodnya (عَالِـمٌ)
buku-buku (كُـتُـبٌ), isim mufrodnya (كِتَـابٌ)
gunung-gunung (جِـبَـالٌ), isim mufrodnya (جَـبَلٌ)
Jama' taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jama' mudzakkar salim dan jama' muannats salim yang hanya memiliki satu pola. Untuk mengetahui jama' taksir suatu isim, maka sering-seringlah “melihat kamus”.
Asmaaul khomsah (الأسْمَـاءُ الخَـمْـسَـةُ) / Isim-isim yang lima.
Yaitu lima macam isim yang bentuk dan perubahannya sama, yaitu:
أبُـوكَ - أبـَاكَ - أبـيـْكَ --> Bapakmu
أخُـوكَ - أخـاكَ - أخِيـكَ --> Saudaramu
حَـمُـوكَ - حـَمَـاكَ - حَـمـِيكَ --> Iparmu
فـُوكَ - فـَاكَ - فِـيــكَ --> Mulutmu
ذُو مـَال - ذَا مَـالٍ - ذِي مـَالٍ --> Yang memiliki harta.
Isim Maqshur (المَـقْصُور)
Yaitu isim yang berakhiran alim laazimah (ى), yang sebelumnya berharokat fathah.
Misal:
Pemuda (الفَـتَى), Petunjuk (الهُـدَى), Musa (مُـوسَى)
Isim Manqush (المَنـْقُوص)
Yaitu isim yang berakhiran ya' laazimah (ي), yang sebelumya berharokat kasroh.
Misal:
Pemberi petunjuk (الهَـادِي), Hakim (القَـاضي), Pezina (الـزَانـِي)
Isim Ghair Munsharif (غَيْر مُنْصَرِف)
Yaitu isim yang tidak bisa ditanwin di akhir katanya,
Misal:
Aisyah (عائِشَةُ), tidak bisa dibaca tanwin : (عائِشَةٌ)
Ibrohim (إبراهيمُ), tidak bisa dibaca tanwin : (إبراهيمٌ)
Masjid-masjid (مَسَاجِدُ), tidak bisa dibaca tanwin : (مَسَاجِدٌ)
0komentar :
Posting Komentar