السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Shalat Subuh Tepat Pada Waktunya


    Memang mudahnya lidah mengucapkan kalimat “Islam” namun alangkah sulitnya menancapakan “Iman” didalam hati manusia. Kebanyakan ungkapan lidah tidak sesuai dengan keyakinan hati. Begitu pula beribu ungkapan lisan tidak sesuai dengan amal perbuatan Mukmin yang benar adalah sesuai antara perkataan dan perbuatannya. Perkataannya sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya. Orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu.

    Allah mengetahui apa-apa yang ada dalam hati, dan mengetahui mata yang tidak jujur dan apa yang tersembunyi didalam dada. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman perihal orang-orang munafik :

    “Jika mereka berangkat bersama-sama kamu,niscaya mereka tidak menambah kamu selain kerusakan belaka. Tentu mereka bergegas-gegas maju kemuka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan diantaramu: Sedang diantara kamu ada yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim” (At-Taubah:47).

    Jadi Rahmat Allah yang dikaruniakan kepada orang mukmin, mengharuskan adanya Ujian. Ujian untuik membedakan antara mukmin dan munafik, antara yang Jujur dan yang dusta.

    Ujian Yang Berat

    Inilah ujian yang berat sesungguhnya bagi orang mukmin, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilaksanakannya. Yakni : Sholat Subuh.

    Nilai tertinggi dalam ujian ini adalah :

    Bagi seorang laki-laki : adalah Sholat subuh secara rutin berjamaah di masjid.

    Bagi seorang Perempuan : adalah melaksanakan sholat subuh tepat pada waktunya di rumah.

    Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda :

    “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi seorang munafik adalah Sholat Isya’ dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung didlamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sesungguhnya aku ingin menyuruh melaksanakan sholat,lalu sholat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan sesorang untuk mengimami sholat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku dengan membawa kayu terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri sholat berjama’ah, sehingga aku baker rumah mereka”.

    ( HR Al-Bukhari dan Muslim)

    “Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian sholat di masjid. Sedangkan sholat merekadidalam rumah adalah lebih baik. (HR.Abu Dawud)

    Apabila Rasullullah meragukan keimanan seseorang, maka beliau menelitinya pada saat sholat subuh. Apabila beliau tidak mendapatinya ,maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

    Orang Munafik tidak tahu kebaikan yang terkandung dalam sholat Subuh berjamaah. Sekiranya mereka tahu kebaikan yang ada didalamnya, niscaya mereka akan pergi.

    Saya pernah berbincang-bincang dengan kawan masalah sholat subuh. Salah seorang dari mereka berkata “ Alhamdullilah, saya keluar rumah pada pagi hari setelah sholat subuh”. Dengan santai saya bertanya “Kapan anda bangun tidur ?”“Kira-kira jam 07.30, pertama kali  yang saya lakukan adalah wudhu dan sholat subuh “Saya menimpali perkataannya “ Subhanallah, itu sudah lewat waktu shubuh .!”

    Dia berkata, “Apa maksud anda ? bukankah waktu setiap sholat itu sejak awal waktu datangnya sholat sampai datang sholat berikutnya ?
    Saya menjawab “ apa yang anda katakan memang berlaku untuk waktu semua sholat, kecuali sholat subuh “.

    Betapa mengherankannya perkataan teman saya itu, alangkah sedihnya dengan kenyataan ini. Betapa minimnya pengetahuan dalam arti tidak mengerti dan memahami sehingga tidak mengetahui batasan sholat, oleh karena itu kita harus terus belajar dan bertanya kepada yang lebih ahlinya.

    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : “Waktu sholat subuh dari terbit fajar sampai matahari terbit” (HR. Muslim)

    Sebagaimana disebutkan dalam riwayatAl-Bukhari dan Muslim :

    “Amal yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta'ala adalah sholat (tepat) pada waktunya. “

    Abdullah bertanya, “Kemudian apa lagi ?” Beliau menjawab “Berbuatlah baik kepada orang Tua”

    Abdullah bertanya lagi “Kemudian apalagi ?” Rasulullah menjawab, “Jihad Fi Sabillilah”

    Marilah kita merenungi, bagaimana Rasullullah mendahulukan shalat tepat pada waktunya, dan berbuatlah baik kepada orang Tua yang begitu besar pahalanya. Dan bagaimana beliau lebih mendahulukannya atas jihad fi sabillilah yang merupakan puncaknya Islam.

    0komentar :

    Posting Komentar

    top