Sikap Hizbut Tahrir atas Deklarasi ISIS

Sikap Hizbut Tahrir atas Deklarasi ISIS Sebagai Khilafah

(An-najah.net) – Deklarasi Daulah Khilafah oleh ISIS, Ahad 1 Ramadhan 1435, di wilayah yang didominasi oleh organisasi tersebut di Suriah dan Irak, telah menghasilkan reaksi beragam. Sebagian berpendapat bahwa itu merupakan langkah serius dan suksesi nyata proyek khilafah. Namun sebagian lain mengatakan bahwa pengumuman ini hanyalah “propaganda” untuk menarik lebih banyak anak muda untuk bertarung di jajaran Organisasi.

Hizbut Tahrir, salah satu organisasi Islam yang paling menonjol menyerukan khilafah Islam, melihat khilafah sebagai solusi untuk semua masalah umat Islam. Namun Dr Mus’ab Abu Arqub, anggota divisi media Hizbut Tahrir Palestina, melihat ISIS perlu menunda sebentar pengumuman tersebut.

“Kami berpihak kepada penegakan kekhalifahan Islam. Khilafah mana pun yang menegakkan syariat Allah dan memenuhi persyaratan khilafah, maka kami akan membaiatnya,” ungkapnya dalam wawancara dengan zamanpress.
“Aturan dan syarat khilafah sudah ditetapkan dalam buku-buku fiqh dan  Hizbut Tahrir juga menulisnya. Bila aturan dan syarat-syarat itu telah diterapkan oleh khalifah mana pun, maka wajib bagi umat Islam untuk membaiatnya,” tambahnya.

Namun, Abu Arqub melihat gambaran tentang Daulah Khilafah yang dideklarasikan oleh jamaah Daulah belumlah jelas. Mestinya, saat khilafah diumumkan, ada yang namanya akad baiat. Yang berarti sebuah pemerintahan yang berhukum dengan Kitab Alah dan Sunnah Rasulullah. Kemudian, Daulah tersebut harus memenuhi dua syarat. Pertama, memiliki keamanan yang menjamin kaum muslimin. Kedua, otoritas atau kekuasaan berada di tangan kaum muslimin. Bila ini dipenuhi, maka daulah tersebut menjadi Daulah Islam, katanya menjelaskan.

Abu Arqub melanjutkan, “Pembentukan kekhalifahan adalah urusan besar. Maka urusan ini harus jelas sekali. Jadi khilafah itu bukan pengumuman di channel YouTube di Internet, melainkan penegakan syariat Allah di muka bumi.”

Perlu dicatat bahwa ISIS menetapkan pemimpinnya, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai khalifah umat Islam, yang dinyatakan dalam sebuah rekaman audio yang diunggah di internet.  (Anwar/kiblat/annajah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar